TURKMENISTAN
DISUSUN
OLEH :
Marlina
(10420017)
Dosen
Pembimbing
PADILA,
S.S.,M.Hum
FAKULTAS ADAB
JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
IAIN RADEN FATAH PALEMBANG
2012-2013
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagian besar wilayah
Turkmenistan merupakan gurun pasir terkering di dunia, yang dimana di beberapa
tempat memiliki curah hujan tahunan hanya mencapai 12 mm (0.47 inci). Suhu
tertinggi yang pernah tercatat yaitu sekitar 48.9 °C (120°F) dan di
Kerki, sebuah kota kecil yang terletak di tepi Sungai
Amu Darya, yaitu sekitar 51.7 °C (125.1 °F) pada Juli 1983.
Secara Geografi
turkmenistan Terletak di Asia Tengah yang sebagian besar merupakan wilayah gurun
pasir yang dibatasi oleh barisan pegunungan, menyebabkan 80% wilayahnya
diselimuti oleh gurun Karakum. Di bagian tengah wilayah ini merupakan daerah
Dataran rendah Turpan. Di bagian barat daya wilayah ini terdapat pegunungan
Kopet Dag yang memiliki puncak tertinggi Kuh-e Rizeh (Gunung Rizeh) sekitar
2,912 meter (9,553 kaki).[2]
Di bagian barat
negara ini terbentang Barisan Pegunungan Balkan Besar (sebagian besar terletak
di Provinsi Balkan) dan juga Barisan Pegunungan
Köýtendag di bagian timur laut yang berbatasan dengan Uzbekistan,
yakni di Provinsi Lebap. Barisan Pegunungan Balkan Besar
menjulang tinggi dengan puncak tertingginya Gora Arlan (Gunung Arlan) sekitar
1,880 meter (6,710 kaki)[7] dan puncak tertingginya, Ayrybaba yang terletak di Barisan
Pegunungan Kugitangtau sekitar 3,137 meter (10,292 kaki)[8]. Terbentang pula
sungai-sungai besar seperti Amu Darya, Mughrab dan Hari.[3]
PETA
TURKMENISTAN
PEM BAHASAN
A. Pengertian Turkmenistan
Republik Turkmenistan (bahasa Turkmenistan: Türkmenistan Respublikasy), juga dikenal sebagai Turkmenia (bahasa
Rusia: Туркмения). Sampai tahun 1990, Turkmenistan masih
tergabung dalam konstitusi Uni Soviet, yang bernama Republik Sosialis Soviet
Turkmenistan. Turkmenistan terletak di Asia Tengah
dan berbatasan langsung dengan Iran di selatan, Afganistan
di tenggara, Uzbekistan di utara, Kazakhstan
di barat laut dan Laut Kaspia di barat. Sebagian besar wilayahnya
merupakan hamparan gurun pasir Karakum. Negara ini memiliki cadangan gas alam
terbesar kelima di dunia.[4]
Saat ini,
Turkmenistan menerapkan sistem politik partai tunggal. Sistem ini dianggap
tidak memenuhi prinsip-prinsip dasar demokrasi.[1]. Sejak kemerdekaanya dari
Uni Soviet, Turkmenistan dipimpin oleh Saparmurat Atayevich Niyazov, bahkan beliau
menamakan dirinya sebagai Turkmenbashi (bahasa
Turkmenistan: Türkmenbaşy yang berarti "Pemimpin semua bangsa
Turkmen"). Pada 21 Desember 2006, beliau meninggal dunia dan digantikan
oleh Gurbanguly Mälikgulyýeviç Berdimuhammedow
yang ditunjuk oleh Dewan Keamanan Negara Turkmenistan, melalui pemilihan umum
pada 11 Februari 2007.
Wilayah
Turkmenistan telah lama dikenal banyak orang dalam sejarah. Banyak pasukan dari
berbagai kerajaan yang dikirim ke wilayah ini, demi mendapatkan wilayah yang
lebih makmur. Wilayah ini sudah lama dikenal terutama oleh berbagai kekaisaran Persia.
Sejarah wilayah ini dimulai saat Kaisar Akhemeniyah (Kekaisaran kuno pertama
Persia) menaklukan wilayah ini dan membaginya dalam tiga wilayah, Margiana, Khwarezmia, Parthia.[5]
Aleksander
Agung menaklukan wilayah ini pada abad ke-IV SM pada
perjalanannya menuju Asia Tengah, dan pada saat itu pula Jalur Sutra
dibangun sebagai jalur perdagangan utama yang menghubungkan Asia dan Cekungan
Mediterania. Beberapa abad kemudian, berdiri Kekaisaran Parthia Persia dan membangun
ibukotanya di Nisa (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan), yang saat ini
berada sekitar 18 km ke arah barat daya Ashgabat.
Setelah kejatuhan kekaisaran Parthia, wilayah ini kerap kali diduduki oleh
berbagai kekaisaran Iran untuk beberapa abad.
B. Islam di
Turkmenistan
Berdasarkan pada
CIA World Factbook, Islam
dianut oleh sekitar 89% penduduk, sementara 9% penduduknya menganut kristen Gereja
Ortodoks dan lainnya sekitar 2% dilaporkan sebagai penganut atheis. Islam
masuk ke Turkmenistan melalui kegiatan misionaris, dimana para misionaris
merupakan orang suci yang terkadang dianggap sebagai leluhur dari suku atau
etnik tertentu, kemudian mereka menjadi "pendiri" kelompok suku.[6]
Pada abad ke-VII M, bangsa Arab
menaklukan wilayah ini dan sekaligus memperkenalkan Islam dan juga budaya
Timur
Tengah. Turkmenistan mulai dikenal luas ketika khalifah Ma'mun
Ar-Rasyid dari dinasti Bani Abbasiyah memindahkan ibukota kerajaan Khorasan
Raya ke Merw (Situs Warisan Dunia UNESCO di Turkmenistan).[7]
Pada pertengahan
abad ke-XI Kekaisaran Turki Seljuk memusatkan kekuasaan
wilayahnya di Turkmenistan dalam upaya untuk meluaskan wilayah kekaisarannya
hingga Khorasan. Pada pertengahan abad ke-XII, kekuasaan
Kekaisaran Turki Seljuk pun jatuh yang dikalahkan oleh Genghis
Khan yang pada saat itu berhasil merebut kekuasaan di wilayah timur Laut Kaspia
dalam rangka pengembaraannya ke barat.
Tujuh abad
kemudian, bangsa Turkmen hidup dibawah kekuasaan berbagai kekaisaran dan perang
antarsuku. Sekitar abad ke-XVII dan ke-XIX Masehi, kekuasaan di Turkmenistan
diperebutkan oleh Kekaisaran Persia, Kekahanan Khiva, para Emir dari Bukhara, dan
penguasa Afganistan. Selama masa ini, pemimpin spiritual Turkmen, Magtymguly
Pyragy terkenal karena upaya untuk menjaga kebebasan dan otonomi bagi
rakyatnya.[8]
Pada saat itu,
wilayah yang luas di Asia Tengah, termasuk Turkmenistan belum dipetakan dan
hampir tidak dikenal secara luas oleh bangsa Eropa dan Dunia Barat.
Persaingan untuk menguasai wilayah tersebut antara Kekaisaran
Inggris dan Kekaisaran Tsar Rusia ditandai dengan Permainan
Besar. Sepanjang penaklukan mereka di Asia Tengah, Rusia disambut dengan
perlawanan yang paling berat oleh Turkmenistan. Bagaimanapun juga, pada tahun
1894 Rusia telah dapat menancapkan pengaruhnya di Turkmenistan dan memasukkan
wilayah itu ke dalam wilayah kekaisarannya.
Berdasarkan
Perjanjian Anglo-Rusia 1907, perang antara Kekaisaran Rusia dengan Kekaisaran
Inggris di Asia Tengah pun usai. Sejak saat itu, Turkmenistan berada penuh
dalam kekuasan Kekaisaran Tsar Rusia. Berbagai pengaruh dari budaya Rusia,
termasuk bahasa pun mulai diperkenalkan kepada bangsa Turkmen. Revolusi Oktober
1917 yang terjadi di Rusia dan ketidakseimbangan politik menyebabkan keinginan
bangsa Turkmen mendeklarasikan Republik Sosialis Soviet
Turkmenistan, salah satu dari enam republik di Uni Soviet.
Perubahan besar
terjadi dalam kehidupan bangsa Turkmen. Bangsa Turkmen pun
didorong untuk sekular dan mengadaptasi cara berpakain bangsa Eropa. Aksara
yang digunakan dalam bahasa Turkmen pun diganti dari aksara
Arab kuno ke Latin dan pada akhirnya menggunakan Aksara
Sirilik.
Namun, membawa
bangsa Turkmen untuk meninggalkan cara-cara tradisional mereka untuk mendukung
komunisme tidak sepenuhnya berhasil hingga akhir tahun 1948. Kebijakan nasional
Uni Soviet, antara tahun 1920 hingga 1930, sebenarnya mempromosikan
"Penemuan Tradisi Bangsa Turkmen". Bangsa Turkmen mendapat
perlakuan yang lebih dalam administrasi Soviet dan sistem pendidikan. Selama
tahun Stalin
memerintah, beliau mengizinkan bahasa
Turkmen sebagai bahasa resmi di Republik Sosialis Soviet Turkmenistan.
Ketika Uni Soviet
mulai runtuh, Turkmenistan dan republik Asia Tengah
lainnya cemas akan keadaan negara, karena mereka membutuhkan kekuatan ekonomi
dan pasar umum dari Uni Soviet untuk bisa mencapai kemakmuran. Namun demikian,
Turkmenistan mengumandangkan kemerdekaannya pada tanggal 27 Oktober 1991, dan
merupakan republik terakhir Soviet yang memisahkan diri.[9]
Pada tahun 1991,
Turkmenistan bergabung dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka,
sebuah organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari negara-negara
pecahan Uni Soviet. Namun, Turkmenistan mngurangi status keanggotaannya dalam
organisasi tersebut menjadi "anggota asosiasi" pada Agusus 2004.
Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Turkmenistan bahwa kebijakan negara
tersebut akan netral selamanya.
Pemimpin lama Republik Sosialis Soviet
Turkmenistan, Saparmurat Niyazov menjadi presiden pertama
Turkmenistan setelah keruntuhan Uni Soviet. Di bawah
kepemimpinan beliau, hubungan antara bangsa Rusia dan Turkmen sangat dingin.
Beliau menyebut dirinya sebagai seorang promotor Muslim tradisional dan budaya
bangsa Turkmen, bahkan beliau menyebut dirinya sebagai Türkmenbaşy, yang
berarti Pemimpin semua bangsa Turkmen. Perpanjangan kekuasaan beliau bertambah
besar pada awal 1990an, dan pada tahun 1999, beliau menjadi Presiden seumur hidup.
Beliau meninggal
dunia pada 21 Desember 2005 tanpa meninggalkan pewaris. Seorang mantan wakil
perdana menteri dikabarkan adalah anak tidak sahnya beliau. Gurbanguly
Berdymukhamedov dipilih untuk menggantikan beliau pada 11 Februari 2007 melalui
pemilihan umum.
C. Perdadaban di Turkmenistaan
- Bidang Politik
Setelah 69 tahun
menjadi bagian dari Uni Soviet dan 67 tahun menjadi bagian dari republik
kesatuan dalam Uni Soviet, pada tanggal 27 Oktober 1991,rakyat
Turkmenistan memutuskan untuk merdeka dan berpisah dari Uni Soviet.
Presiden seumur hidup Saparmurat Atayevich Niyazov yang merupakan
mantan birokrat Partai Komunis Uni Soviet yang memimpin
Turkmenistan dari tahun 1985, ketika beliau menjabat ketua Partai Komunis
Turkmenistan. Beliau mengambil alih kepemimpinan setelah keruntuhan Uni Soviet
dan pada tanggal 28 Desember 1999, beliau diangkat sebagai Presiden seumur hidup Turkmenistan oleh
Mejlis (majelis setempat).[10]
Bekas partai
Komunis, sekarang dikenal sebagai Partai Demokrat Turkmenistan yang merupakan
partai tunggal yang diizinkan oleh pemerintah. Partai polik lainnya dianggap
tidak sah atau ilegal kecual mendapat persetujuan dari pemerintah.
- Bidang
Agama terdapat cendekiawan Muslim
Abu Raihan Muhammad
(Ahli trigonometri, penemu daerah asia tengah)
Beliau dijuluki sebagai ilmuan
ulung, salah satunya oleh max mayerhof, ia menyebut ilmuan muslim yang bernama
lengkap abu raihan Muhammad ibn ahmad al-biruni sebagai master dibidang
kedokteran, astronomi, matematikawan, ahli fisika, ahli geografi, dan
sejarahwan. Ilmuan yang akrab dipanggil al-biruni, adalah yang
pertama kali mengenalkan permainan catur ala idia kenegeri-negeri islam, serta
menjelaskan problem-problem trigonometri lanjutan dalam karyanya berjudul
tahqiq Al-hind.[12]
Beliau juga melakukan penjelajahan kebeberapa negeri, seperti iran dan
india, sampai kedaerah jurjan dekat laut kaspia (asia tengah), serta ke wilayah
india, nah sekali lagi membuktikan bahwa ilmuan yang lahir pada bulan September
tahun 973 M di khawarizm, Turkmenistan sebagai kejayaan generasi muslim.
2.
Al-Khawarizm
Abu
Abdullah muhamad ibn musa al-khawarizmi (penemu algoritma)
Abu Abdullah Muhammad ibn musa al-khawrizmi atau kalian mungkin pernah
mendengarnya dengan nama al-khawarizmi, lahir pada tahun 770 M dikota khawarizm
atau kheva yang terletak di sebelah selatan sungai Oxus dan sekarang kita
mengenalnya dengan Negara Uzbekistan, beliau wafat pada tahun 840 M, ilmuan
muslim jenius ini lebih banyak menghasilkan risalah aritmatika, dan kitabnya
yang terkenal adalah al-jama’wal-tafreeq bil hisab al-hindi, Algebra, Al-maqala
fi hisab-al-jabr wa-al muqabillah.[13]
Selain itu al-khawarizmi juga telah menghasilkan buku geografi yang
menumental, al-ard yang memuat peta-peta dunia, hasil karya beliau benyak
dijadikan pegangan dasar universitas-universitas eropa, hingga abad ke-16,
selain telah banyak diterjemahkan dalam bahaa inggris da latin.
- Peri Reis
Piri reis, seorang laksamana muslim yang lahir tahun 1465 M di Gallipoli
Turki, menekuni dunia pelayaran sejak umur 12 tahun bersama pamannya kemal
reis, serta pernah ikut dalam pertempuran melawan pasukan venesia tahun 1494 M.
dari kecerdasan dan pengalamannya, maka piri reis mampu membuat dunia
tercengang dengan peta dunia yang ia buat pada tahun 1513 M. Para ilmuan barat,
ketika menemukan catatan perjalanan dan peta dunia buatan piri reis
terkagum-kagum, termasuk melihat out line dari pantai amerika utara dan selatan
antartika, yang oleh ilmuan barat diklaim baru ditemukan setelah tahun 1818 M.[14]
- Gunung
Karak/karakum
Pada tahun 1971 lalu, tim geolog Uni Soviet yang mengebor
lokasi tersebut mengenai gua bawah tanah yang menyimpan gas alam dalam jumlah
yang masif. Itu menyebabkan tanah runtuh dan seluruh rig pengeboran masuk ke
dalamnya. Menyebabkan terbentuknya lubang berdiameter 70 meter. Khawatir lubang
itu akan melepaskan gas beracun, tim memutuskan untuk membakarnya, dengan
harapan, api akan membakar habis semua bahan bakar dalam beberapa hari, namun
gas itu masih terbakar hingga hari ini.
Api dalam kawah menghasilkan cahaya emas yang bisa dilihat dalam jarak
bermi-mil di sekitar Derweze, desa dengan populasi sekitar 350 orang. Situs
"Gerbang Neraka" berjarak 260 kilometer utara Ashgabat, ibu kota Turkmenistan .
[15]
Pada April 2012, Presiden Gurbanguly Berdimuhamedow
mengunjungi situs tersebut, memerintahkan agar lubang itu ditutup. Dengan
alasan, "anomali itu" telah menghambat pengembangan industri
eksplorasi bawah tanah di Karakum. Namun sampai saat ini belum
terealisasi. Gunung Karak yang meliputi
sebagian besar wilayah Turkmenistan ,
terletak di sebelah timur Laut Kaspia. Laut Aral terletak di utara, sementara
Sungai Amu Darya dan Gurun Kyzyl Kum berada di timur lautnya. Area gersang itu
menyimpan anugerah yang berlimpah: gas alam.
Meski dianggap bisa menghambat pengeboran di lokasi itu,
"Gerbang Neraka" menjadi daya tarik wisatawan manca negara. Sekaligus
membuat nama negara pecahan Uni Soviet itu dikenal dunia.
Terdapat di Gurun Karakum di Turkmenistan, dekat desa
terpencil Derweze yang dihuni 350 orang. Di tempat ini terdapat sebuah kawah
selebar 60 meter dan dalam 20 meter. Kawah ini terus-menerus mengeluarkan
api dan terbakar selama 38 tahun. Oleh penduduk setempat, kawah membara ini
disebut sebagai Kawah Gas Darvaza atau juga lebih terkenal sebagai 'Gerbang
Neraka'.Kawah ini bisa terlihat dari jarak beberapa kilometer. Ini bukan
fenomena alam, melainkan hasil dari kecelakaan industrial. Pada tahun 1971,
sebuah rig pengeboran Uni Soviet tak sengaja mengenai gua bawah tanah yang
menyimpan gas dalam jumlah yang masif.[16]
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
AL-Usairy Ahmad.2003, Sejarah Islam. Jakarta : Akbar Media Eka
Sarana.Hlm. 514-515
Razha Nawarid Corporation. http// cendekiawan
Muslim-turkministan. Diaskes 20 Januari 2012 PUKUL 20.10
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas,http//pengertian-Turkmenistan. Diaskes 08 Januari 2013 pikul 20.00
http://groups.
Yahoo.com/group/dunia-islam/message/4830, diaskes 27 desember 2012 pukul 19.00
http.//saripedia.wordpress.com/2011/04/16/mengenal-lebih
–dekat-republik-repubil-muslim-bekas-pecahan-uni-soviet/.Diaskes 27 Desember
20120 pukul 19.00
[2] Ahmad Al-Usairy.2003, Sejarah
Islam. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana.Hlm. 514-515
[3] ibid
[4] Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,http//pengertian-Turkmenistan.
Diaskes 08 Januari 2013 pikul 20.00
[5]
http.//saripedia.wordpress.com/2011/04/16/mengenal-lebih
–dekat-republik-repubil-muslim-bekas-pecahan-uni-soviet/.Diaskes 27 Desember
20120 pukul 19.00
[6]
http://groups. Yahoo.com/group/dunia-islam/message/4830, diaskes 27 desember
2012 pukul 19.00
[7] Ibid
[8] Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,http//pengertian-Turkmenistan. Diaskes 08
Januari 2013 pikul 20.00
[9] Ibid
[10] Ibid
[11]
Razha Nawarid Corporation. http// cendekiawan Muslim-turkministan. Diaskes 20
Januari 201
[12]
Razha Nawarid Corporation. http// cendekiawan Muslim-turkministan. Diaskes 20
Januari 2012
[13] Ibid
[14] bid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar